Breaking News

Tuesday, December 31, 2013

Dakwah Dengan Hati Bukan Dengan Benci


“Resume Kopdar Sarkub & Muker (Musyawarah Kerja) Aswaja Nasional di PP. Al-Husna Kota Tangerang Banten”

1. Sambutan Pengasuh

Catatan kecil dari Romo KH. Thobary Syadzily, bahwa Thariqat Sarkubiyah (SARKUB) telah menjadi sorotan hingga Amerika. Diharapkan ke depannya Sarkub bukan hanya aktif kopdar melainkan aksi nyata.

2. Hakikat Dakwah Salafi-Wahabi-HTI

Testimoni pertama: Ustadz Dr. Azas, memaparkan tentang pengalamannya dalam kancah dakwah Salafi-Wahabi. Beliau adalah mantan aktifis Salafi-Wahabi dan salah satu tokoh yang membesarkan HTI di Indonesia bersama tokoh panutannya dulu, Ja'far Umar Thalib.

Hingga bertahun-tahun lamanya mengikuti ritme gerakan dakwah mereka, Dr. Azas merasakan kekeringan yang sangat. Dakwah Islamiyyah sejuk yang diharapkannya ternyata hanya kebencian sesama Muslim yang didapat. Maka ia putuskan untuk keluar dari Salafi dan HTI, hingga akhirnya kembali ke pangkuan akidah orangtuanya yang nahdliyin dan sekarang turut berjuang mengibarkan bendera Aswaja (Sarkub) berdakwah dengan kesejukan.

Gini lho ya... Dakwah Salafi-Wahabi itu intinya berdakwah menebar kebencian. Di manapun ada Salafi-Wahabi maka hanya akan memecah-belah ummat. Dengan berdalih memurnikan akidah Islam, mereka lantang meneriakkan bid'ah, sesat, musyrik, takhayyul dan kafir.

Yang dikhawatirkan dari mereka bukanlah dari anggapannya bahwa Allah ada di atas, Allah bersemayam di atas Arsy, mengatakan bid'ah amalan kita, namun yang paling inti kekhawatiran kita dari dakwah mereka adalah memecah belah persatuan ummat.

Maka dari Aswaja, sebagai golongan mayoritas yang menjadi ladang dakwah (serangan) Salafi-Wahabi, seyogyanya tidak turut mengikuti sifat "Benci"nya. Tunjukkan kepada dunia bahwa Aswaja mampu berdakwah dengan santun, sejuk dan damai. Satu-satunya jalan menghadapi dakwah Salafi-Wahabi adalah dengan tindakan nyata.

3. Jurus Jitu Ketika Berhadapan Dengan Salafi-Wahabi

Testimoni keduaa: Syaikh Idahram yang memberikan paparan di hadapan peserta Kopdar Sarkub dan Musker Aswaja Nasional di Ponpes al-Husna Tangerang Banten. Beliau termasuk salah satu diantara 4 tokoh yang murtad dari ajaran/akidah Salafi-Wahabi yang hadir dalam acara tersebut. Syaikh Idahram adalah mantan aktifis PKS (Ikhwanul Muslimin) cabang Kairo.

Kalau Dr. Azas mengaku tidak bisa tidur tatkala pergolakan batinnya memuncak, sebuah proses keluarnya beliau dari akidah Salafi-Wahabi dan kembali ke ajaran Aswaja nahdliyin. Maka tak beda jauh dengan apa yang juga dirasakan oleh Syaikh Idahram yang akhirnya menghantarkan beliau ke jalan dakwah yang sejuk dan damai, Aswaja sebagai dermaga terakhirnya insya Allah.

Dalam kitab-kitab Salafi-Wahabi yang membahas perihal bid'ah, sebenarnya tidak ada satu pun yang menyingkap makna hakikat bid'ah itu sendiri. Akhirnya mereka justru terkungkung sendiri dalam definisi bid'ahnya yang sempit. Mereka akan terjerat oleh dirinya sendiri sebagai ahli bid'ah, mau atau tidak mau.

Mereka akan berkilah bahwa bid'ah yang mereka lakukan hanyalah bid'ah duniawiyyah, bukan bid'ah yang bersifat ibadah. Ini disebabkan pembagian bid'ah yang menurut mereka menjadi dua bagian, bid'ah duniawiy dan bid'ah ukhrawiy. Sebuah pembagian bid'ah yang tak pernah dilakukan oleh satu ulama salaf pun, apalagi Rasulullah Saw. dan para sahabatnya.

Sehingga tatkala kita menghadapi Salafi-Wahabi, ada beberapa jurus mematikan, mematahkan argumen yang mereka buat sendiri dengan pertanyaan diantaranya sebagai berikut:

“Beranikah kita menganggap kafir sahabat Umar bin Khathab Ra. sebab perbuatan bid'ahnya dalam shalat Tarawih?”

“Beranikah kita menganggap diri kita sendiri sebagai kafir sebab perbuatan bid'ah kita membaca al-Quran yang bertitik dan berharakat?”

“Imam Bukhari untuk menulis hadits, beliau shalat sunnah sebanyak 15.000 rakaat, suatu hal yang belum pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Beranikah kita mengkafirkan Imam Bukhari?”

Ada beberapa jurus skak mati lainnya yang disebutkan oleh Syaikh Idahram. Namun saya cukupkan dengan 3 contoh di atas. Selanjutnya bisa Anda saksikan sendiri di video yang akan diupload oleh tim dokumentasi Sarkub dan atau Aswajatv. Insya Allah.

Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 30 Desember 2013

Sumber Berita & Koleksi Foto Klik Disini

http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2013/12/kopdar-sarkub-dan-musker-aswaja_29.html
http://www.muslimedianews.com/2013/12/kopdar-sarkub-musker-aswaja-nasional-di.html

1 comment:

  1. Kasihan ya Yi Thobary, maksud hati ingin membendung dakwah sunnah tetapi fakta yg ada malah dakwah sunnah semakin bertebaran di Indonesia, banyak dari golongan aswaja yg akhirnya malah ikut ngaji di pengajian2 salafi. Terima kasih ya Yi Thobary, berkat kebencian anda dan caci maki pendukung2 anda, malah membuat dakwah sunnah ini semakin dicari, semakin diikuti oleh rakyat Indonesia. Alhamdulillah.. :)

    ReplyDelete

Designed By Published.. Blogger Templates